Permasalahan Perekonomian di Indonesia
1.
Pengangguran
·
Latar
Belakang
Pengangguran merupakan salah satu
masalah yang cukup serius di Indonesia. Dikarenakan Indonesia adalah negara
berkembang (bukan negara maju), tingkat pengangguran di sini masih cukup besar.
Pengangguran bisa disebabkan oleh
banyaknya jumlah angkatan kerja dibandingkan jumlah lapangan kerja, kalah
bersaing dalam mendapatkan pekerjaan karena tingkat pendidikan yang rendah,
maupun terjadinya pemutusan tenaga kerja (PHK).
·
Penjelasan
Pengangguran adalah orang yang tidak
bekerja, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari 2 hari selama satu
minggu. Data statitik tingkat pengangguran di Indonesia dari Februari
2016-Agustus 2017 sebagai berkut :
Dari data diatas sudah cukup jelas
bahwa tingkat pengangguran di Indonesia cenderung naik yang disebabkan oleh
beberapa faktor seperti yang sudah disebutkan diatas.
·
Solusi
1.
Meningkatkan
mutu pendidikan,
2.
Membuka
kesempatan kerja keluar negeri,
3.
Meningkatkan
dan mendorong kewiraswastaan,
4.
Pemberian informasi yang cepat jika
ada lowongan kerja disektor lain,
5.
Mengadakan
pelatihan tenaga kerja agar memiliki keterampilan.
2.
Kemiskinan
·
Latar
Belakang
Kemiskinan dan pengangguran merupakan
masalah yang berkesinambungan. Kemiskinan membuat banyak masyarakat Indonesia sulit
untuk memenuhi semua kebutuhan.
Masalah kemiskinan ini lebih dikarenakan
masalah pengangguran dalam masyarakat yang cukup banyak. Itulah sebabnya angka
kemiskinan selalu ada.
·
Penjelasan
Kemiskinan dapat
diartikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok
atau dasar. Faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan, diantaranya : Pola hidup
konsumtif, tingkat pendidikan yang rendah sehingga kalah bersaing dalam
mendapatkan pekerjaan, malas berpikir dan bekerja, serta kurangnya motivasi
untuk mengembangkan prestasi.
Data tingkat kemiskinan di Indonesia:
Tahun
|
Jumlah
Penduduk Miskin (Juta Orang)
|
Persentase
Penduduk Miskin
|
Garis
Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
|
|||||
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota+Desa
|
Kota
|
Desa
|
|
Maret
2012
|
10,65
|
18,49
|
29,13
|
8,78
|
15,12
|
11,96
|
267
408
|
229
226
|
12-Sep
|
10,51
|
18,09
|
28,59
|
8,60
|
14,70
|
11,66
|
277
382
|
240
441
|
Maret
2013
|
10,33
|
17,74
|
28,07
|
8,39
|
14,32
|
11,37
|
289
042
|
253
273
|
13-Sep
|
10,63
|
17,92
|
28,55
|
8,52
|
14,42
|
11,47
|
308
826
|
275
779
|
Maret
2014
|
10,51
|
17,77
|
28,28
|
8,34
|
14,17
|
11,25
|
318
514
|
286
097
|
14-Sep
|
10,36
|
17,37
|
27,73
|
8,16
|
13,76
|
10,96
|
326
853
|
296
681
|
Maret
2015
|
10,65
|
17,94
|
28,59
|
8,29
|
14,21
|
11,22
|
342
541
|
317
881
|
15-Sep
|
10,62
|
17,89
|
28,51
|
8,22
|
14,09
|
11,13
|
356
378
|
333
034
|
Maret
2016
|
10,34
|
17,67
|
28,01
|
7,79
|
14,11
|
10,86
|
364
527
|
343
647
|
16-Sep
|
10,49
|
17,28
|
27,76
|
7,73
|
13,96
|
10,70
|
372
114
|
350
420
|
Maret
2017
|
10,67
|
17,10
|
27,77
|
7,72
|
13,93
|
10,64
|
385
621
|
361
496
|
17-Sep
|
10,27
|
16,31
|
26,58
|
7,26
|
13,47
|
10,12
|
400
995
|
370
910
|
Tingkat kemiskinan di desa lebih besar
daripada di kota. Salah satu penyebabnya adalah tingkat upah yang rendah.
·
Solusi
1.
Perbaikan
kualitas pendidikan,
2.
Membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk mengurangi
jumlah pengangguran,
3.
Memberikan
subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,
4.
Memberantas
tindakan korupsi yang telah mengambil uang rakyat,
5.
Meningkatkan
fasilitas untuk pedesaan, seperti perbaikan jalan, listrik, dan lain-lain.
3.
Inflasi
·
Latar
Belakang
Sejarah mencatat inflasi di Indonesia
pernah mencapai titik tertinggi yaitu pada tahun 1966 dan tahun 1998. Hyperinflation
yang terjadi pada tahun 2 1966 disebabkan oleh defisit anggaran belanja
pemerintah yang kemudian dibiayai Bank Indonesia (BI) dalam bentuk pencetakan
uang, sedangkan inflasi yang terjadi pada tahun 1998 disebabkan oleh krisis
moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Inflasi membawa pengaruh yang buruk
bagi perekonomian, antara lain dapat menurunkan kesejahteraan riil masyarakat
yang berpenghasilan tetap. Inflasi juga berdampak negatif pada neraca
pembayaran yaitu menyebabkan naiknya harga-harga ekspor, sehingga produksi
dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri yang
berakibat kepada turunnya neraca perdagangan.
·
Penjelasan
Inflasi merupakan masalah yang dihadapi
setiap perekonomian. Inflasi sangat ditakuti oleh semua negara di dunia
dikarenakan inflasi dapat menaikkan harga-harga secara umum dan berlangsung
secara terus-menerus (kontinu). Ini akan memengaruhi dan berdampak luas dalam
berbagai bidang baik ekonomi, social, maupun politik.
Tingkat Inflasi Tahun 2013-2017 Gabungan
82 Kota :
Bulan
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
Januari
|
4,57
|
8,22
|
6,96
|
4,14
|
3.49
|
Februari
|
5,31
|
7,75
|
6,29
|
4,42
|
3.83
|
Maret
|
5,90
|
7,32
|
6,38
|
4,45
|
3.61
|
April
|
5,57
|
7,25
|
6,79
|
3,60
|
4.17
|
Mei
|
5,47
|
7,32
|
7,15
|
3,33
|
4.33
|
Juni
|
5,90
|
6,70
|
7,26
|
3,45
|
4.37
|
Juli
|
8,61
|
4,53
|
7,26
|
3,21
|
3.88
|
Agustus
|
8,79
|
3,99
|
7,18
|
2,79
|
3.82
|
September
|
8,40
|
4,53
|
6,83
|
3,07
|
3,72
|
Oktober
|
8,32
|
4,83
|
6,25
|
3,31
|
3,58
|
November
|
8,37
|
6,23
|
4,89
|
3,58
|
3,30
|
Desember
|
8,38
|
8,36
|
3,35
|
3,02
|
3,61
|
Meningkatnya
inflasi disebabkan oleh :
1.
Permintaan barang mengalami peningkatan yang cukup tinggi,
sedangkan produksi barang tidak mengalami peningkatan,
2.
Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar,
3.
Adanya kenaikan BBM atau minyak bumi.
·
Solusi
:
1.
Menarik
Atau Memusnahkan Uang Lama,
2.
Membatasi
Pencetakan Uang Baru,
3.
Politik Diskonto,
4.
Politik Pasar Terbuka,
5.
Tidak
Mengimpor Barang-Barang Dari Negara Yang Sedang Mengalami Inflasi.
4.
Distribusi
·
Latar
Belakang
Masalah
pendistribusian, merupakan masalah yang dapat merubah faktor harga suatu barang
yang di sebabkan adanya kendala maupun masalah dalam pendistribusian.
Masalah ini kerap
terjadi seiring perubahan tekhnologi, adanya lonjakan harga bukan saja di
sebabkan karena mahalnya biaya produksi , melainkan biaya pendistribusian yang
menjadi acuan harga.
·
Penjelasan
Distribusi adalah suatu proses
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai,
sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
Permasalahan
distributor dalam mendistribusikan barangnya tidak luput dari masalah yang
sudah disebutkan, masalah ini memang kerap terjadi, antisipasi terhadap masalah
ini harus mampu diatasi untuk bisa
mengatasi perekonomian. Jika tidak diatasi, maka perekonomian masyarakat akan
terganggu dikarenakan adanya lonjakan harga dan menghilangkan tingkat surplus
konsumen
·
Solusi
1.
Meminimalkan bertambahnya pekerja sektor informal dengan
mendorong pertumbuhan sektor produksi,
2.
Memberlakukan pajak progresif,
3.
Menetapkan kebijakan pendistribusian asset,
4.
Menghapuskan subsidi bbm dan listrik dan diganti dengan
program lain yang lebih tepat sasaran,
5.
Melakukan pembukaan lapangan pekerjaan ya dapat menampung
banyak orang agar disribusi pendapatan lebih merata.
5.
Korupsi
·
Latar
Belakang
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus
korupsi yang bermunculan pada berita di tv, seperti kasus E-KTP Setya Novanto
dan kasus penyuapan oleh Zumi Zola. Korupsi sudah seperti hal yang biasa
dikalangan para politikus dan birokrat. Semua itu dilatarbelakangi dari semasa
zaman orde baru yang bentuk pemerintahannya sangat otoriter.
Korupsi adalah perbuatan yang merugikan negara.
Untuk itu, dimasa reformasi ini seharusnya sudah tidak ada korupsi lagi. Akan tetapi,
sampai saat ini ternyata masih belum bisa untuk memberantas korupsi meskipun
sudah dibentuk KPK. Faktor yang menyebabkan orang melakukan tindakan korupsi,
diantaranya : masih kurangnya kesadaran para pejabat, masih adanya celah-celah
untuk melakukan korupsi, dan para pelaku korupsi tidak merasa malu ketika
ditangkap dan disiarkan di media.
·
Solusi
1.
Mendekatkan
diri kepada Allah SWT,
2.
Perlu
pengawasan yang ketat dari atasannya ataupun dari masyarakat,
3.
Harus
dihilangkan celah-celah yang orang bisa untuk melakukan korupsi,
4.
Diperlukan
hukuman yang lebih berat untuk para pelaku korupsi, seperti hukuman mati
ataupun penjara seumur hidup,
5.
Harus
selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.
6.
Transmigrasi
yang tidak Merata
·
Latar
Belakang
Banyak masyarakat yang lebih suka
urbanisasi daripada transmigrasi dikarenakan urbanisasi hasilnya lebih cepat
didapat daripada transmigrasi. Sedangkan untuk jangka panjang, akan lebih
sejahtera jika kita menekuni transmigrasi. Akan tetapi, perilaku masyarakat
kita masih jarang yang suka bertani ataupun berladang. Mereka lebih suka
berdagang atau menjadi buruh di kota-kota.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke
daerah lain (desa). Faktor-faktor yang mendorong seseorang melakukan
transmigrasi adalah
1.
Kurang lapangan pekerjaan di daerahnya,
2.
Kurang
adanya lahan yang digarap untuk pertanian,
3.
Untuk
kesejahteraan anak dan cucunya dikemudian hari.
·
Solusi
1.
Perlu
dibuka lahan baru untuk para transmigran,
2.
Memusatkan
industri besar di daerah,
3.
Mensosialiasikan
program keluarga berencana,
4.
Menunda usia
minimal kawin,
5.
Menciptakan lapangan kerja di
daerah-daerah.
7.
Pengelolaan
Sumber Daya Alam yang Belum Maksimal
·
Latar
Belakang
Teknologi dan SDM di negara kita sampai
sekarang ini masih sangat terbatas untuk mengelola SDA yang ada di negeri ini. Oleh
karena itu SDA kita masih rata-rata dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing,
seperti PT. Freeport di Papua.
Sebenarnya SDA di Indonesia sangat
banyak yang belum bisa terkelola oleh negara kita karena selain peralatan dan
SDM-nya masih belum mampu dan tidak memiliki modal untuk mengolah sumber daya
tersebut.
·
Solusi
1.
Meningkatkan
teknologi dan SDM,
2.
Mencari
investor asing untuk modal pengelolaan tersebut,
3.
Mengembalikkan
uang negara sebanyak-banyaknya yang telah dikorupsi untuk dijadikan modal
pengelola SDA jika tidak mendapat investor,
4.
Sebagai
WNI yang baik, bekerja di luar negeri bukan hanya untuk mencari uang saja,
tetapi mencari ilmu yang nantinya akan digunakan untuk mengelola SDA yang ada
di Indonesia,
5.
Pengelolaan
SDA harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar